Assalmualaikum. Wilujeng wengi ..
Malam ini entah kenapa ga bisa tidur, kemudian terlintas untuk menuangkan kalimat di otak yang sekiranya bisa di terjemahkan jemari saya.
Tulisan kali ini, memang benar random dan ngasal apa adanya. Hahaha *semua tulisan saya emng selalu urakan. Forgive me
Kalau saya tanya, kamu lebih suka naik gunung atau pergi renang atau menikmati ombak di pantai?
Jawaban kalian pastilah beragam. Jika saya di beri pertanyaan seperti itu maka akan saya pilih ke duanya. Tapi jika kamu memaksa dan mengharuskan saya memilih. Maka saya akan memilih pantai karena saya tau kekuatan fisik saya belum mampu untuk mendaki gunung dengan ransel yang beratnya 1/5 bobot tubuh saya.
Adapula pertanyaan selanjutnya. Teh atau kopi ?
Jawaban saya pastilah teh. Perut saya bermasalah sehingga takkan sanggup meminum kopi.
Dari contoh 2 pertanyaan diatas apa esensi yang kalian dapat tangkap?
Kita dapat memilih hal yang kita sukai tapi kita harus menanggung konsekuensinya. Terkadang memilih suatu hal haruslah berdasarkan pertimbangan yang matang, jangan asal dan terkesan memaksa.
Setiap hari, kalian pasti di sibukan rutinitas yang menjemukan bukan? Bangun pagi, mandi bersiap sekolah/kerja, sampai di sekolah/kantor melakukan hal yang serupa, kemudian pulang, tidur dan terulang lagi esok harinya.
Okee, mungkin rutinitas kalian di selingi “kegiatan bahagia” misal bertemu kekasih, dll. Tapi tetap saja itu masuk dalam kategori rutinitas.
1 hari : 24 jam : kalian kerja paling sedikit rata-rata 8 jam. Ibadah solat paling sehari jika dijumlahkan 30 menit. Baca qur’an (kalau ga males) juga 30 menit. Di pikir-pikir waktu kita banyak terbuang percuma.
Rutinitas yang selalu saya sempatkan tiap hari yaitu ngobrol sama orang tua. Kamu yau, setiap hari orang tua kita semakin tua. Jika kalian jauh dari orang tua cobalah telp, ini jaman sudah canggih. Minimal 1 minggu sekali. Meskipun kalian sudah besar orang tua tetap saja mengkhawatirkan anaknya. Jangan sampai di kemudian hari kalian menyesal.
Kamu kerja cari apa? Cari uang kan? Uangnya untuk apa? Hura-hura? Boleh saja tentu hak kamu.
Pernah tidak terfikir dari pada habis percuma untuk kesenangan sesaat, ada orang yang lebih butuh uang itu. Kamu ke mall uang 100 ribu ga ada artinya, tapi saat kamu hendak masukan ke kotak amal menjadi begitu “besar nominalnya” .
Pernah tidak kamu merasa beban hidup kamu berat? Berapa lamu kamu merasa beban kamu berat?
Kamu pernah berfikir tidak, kamu di kasih senang berapa lama? Kalau usia kamu 20 tahun, lalu kamu di timpa masalah sudah 1 tahun, artinya 19 tahun kamu bahagia. 1:19 . Malu rasanya mengeluh bukan?
Tenang, aku, kamu, kita semua manusia. Selalu kurang bersyukur banyak maunya. Kita manusia sering khilaf, banyak salahnya, banyak lupanya. Makanya banyak istigfar. Meski hati kita tidak fokus, setidaknya lidah kita tidak lalai.
Kalian pernah sakit hati? Semua orang pasti pernah. Tapi marah bukan jalan keluarnya. Belajar ikhlas itu sulit, tapi insyaallah bisa. Jika belum sanggup melupakan, baiknya belajar mengihklaskan saja dulu.
Saat ada orang menyakitimu, jangan balas dengan hal sama. Doakan saja dia yang baik, saat kamu berdoa yang baik malaikat di sampingmu akan mengaminkan doa yang sama. Kamu jelas lebih mulia.
Hidup ini misteri, anggap saja kita sedang syuting film FTV yang akan berakhir bahagia.
Positifkan pikiranmu, syukuri hidupmu, jangan lupa sedekah 😊